Tana Tidung News
Swasembada Beras di Tana Tidung Capai 190 Ton
TIDENG PALE, - Upaya pemerintah kabupaten Tana Tidung
untuk memenuhi kebutuhan beras sendiri
mulai ada tanda bakal terwujud.
Hal ini terlihat dari hasil panen yang dilakukan kelompok tani binaan Dinas Pertanian, yang menghasilkan padi 3,8 ton di tiap lahan seluas satu hektar. Sedangkan untuk lahan percontohan yang ada di Desa Bebatu, Dinas pertanian telah membuka lahan persawahan seluas 50 hektar, dan di awal 2012 ini hasil panen telah mencapai 190 ton dari lahan 50 hektar tersebut.
”Jika petani hanya mengandalkan hujan untuk mengairi sawahnya, bisa jadi hasil panen tidak seperti yang diharapkan, mengingat kondisi alam di KTT Tidak seperti di Jawa maupun di Sulawesi, sehingga lebih efektif jika memanfaatkan sungai yang ada,”urainya.
Hal ini terlihat dari hasil panen yang dilakukan kelompok tani binaan Dinas Pertanian, yang menghasilkan padi 3,8 ton di tiap lahan seluas satu hektar. Sedangkan untuk lahan percontohan yang ada di Desa Bebatu, Dinas pertanian telah membuka lahan persawahan seluas 50 hektar, dan di awal 2012 ini hasil panen telah mencapai 190 ton dari lahan 50 hektar tersebut.
“Kami terus mengupayakan agar ketergantungan KTT terhadap
beras dari luar daerah bisa diminimalisir, sehingga program swasembada beras
terus dikembangkan, dan Alhamdulillah tahun ini kita mamu memproduksi padi
hingga 3,8 ton setiap hektarnya,”kata Yulandiansyah Pelaksana Harian Kepala
Bidang Produksi Holtikultural dan Pengelolaan lahan Dinas Pertanian KTT, Kamis
(2/8/2012).
Sistem pertanian yang diterapkan di desa Bebatu yang saat
ini menjadi pusat pengembangan tanaman padi di KTT, menggunakan pola folder
dengan pengairan memanfaatkan air pasang surut sungai, dengan cara ini petana
tidak mengandalkan air hujan atau sering disebut pola sawah tadah hujan.
”Jika petani hanya mengandalkan hujan untuk mengairi sawahnya, bisa jadi hasil panen tidak seperti yang diharapkan, mengingat kondisi alam di KTT Tidak seperti di Jawa maupun di Sulawesi, sehingga lebih efektif jika memanfaatkan sungai yang ada,”urainya.
Dijelaskan Yulandiansyah, dari lahan seluas 50 hektar baru
14 yang baru dimanfaatkan secara maksimal, namun setelah melihat hasil panen
yang dilakukan awal juli lalu, perolehan padi cukup memuaskan yaitu 3,8 ton
setiap satu hektar lahan pertanian,”Uji coba yang kita lakukan bisa dibilang
cukup berhasil, sehingga kita akan memaksimalkan lahan 50 hektar yang telah
kita bentuk,”ungkapnya.
Sumber: tribunnews.kaltim.com
1 komentar:
Saya mendambakan Tana Tidung jg menjadi lumbung padi spt Tenggarong atau Kerawang,benar sungai sesayap dapat dimanfaatkan dengan teknologi sederhana memanfaatkan air pasang surut.namun anggaran yg besar dibutuhkan untuk pembuatan saluran irigasinya.Bravo Tana Tidung.Love Tana Tidung.
Posting Komentar