News Update :

Sekilas Kerjaan Tana Tidung

Senin, 30 Juli 2012

Sejarah Kerajaan Tidung

                                                Kerajaan Tidung
Logo Kab. Tana Tidung
Kerajaan Tidung atau dikenal pula dengan nama Kerajaan Tarakan (Kalkan/Kalka) adalah kerajaan yang memerintah Suku Tidung di utara kalimantan Timur yang berkedudukan di Pulau Tarakan dan berakhir di Salimbatu. Sebelumnya terdapat dua kerajaan berkedudukan di Tanjung Palas. Dynasty Tengara Dahulu kala kaum suku tidung yang bermukim di pulau Tarakan, populer juga dengan sebutan kaum Tengara, oleh karena mereka mempunyai pemimpin yang telah melahirkan Dynasty Tengara. Berdasarkan silsilah yang ada bahwa di pesisir timur pulau Tarakan yakni dikaasan binalatung sudah ada Kerajaan Tidung Kuno (The Ancient Kingdom of Tidung), kira-kira tahun 1076-1156. Kemudian berpindah ke pesisir barat Pulau Tarakan yakni di kawasan Tanjung Batu, kira-kira tahun 1156-1216. Lalu bergeser lagi, tapi tetap dipesisir barat yakni di kawasan sungai bidang kira-kira pada tahun 1216-1394. Setelah itu berpindah lagi, yang relatif jauh dari pulau Tarakan yakni, kekawasan Pimping bagian Barat dan kawasan tanah Kuning, yakni tahun 1394-1557. Raja-raja dari Dynasty Tengara
  • Amiril Rasyd Gelar Datoe Radja Laoet (1557-1571)
  • Amiril Pengiran Dipati I (1571-1613)
  • Amiril Pengiran Singa Laoet (1613-1650)
  • Amiril Pengiran Maharajalila I (1650-1695)
  • Amiril Pengiran Maharajalila II (1695-1731)
  • Amiril Pengiran Dipati II (1731-1765)
  • Amiril Pengiran Maharajadinda (1765-1782)
  • Amiril Pengiran Maharajalila III (1782-1817)
  • Amiril Tadjoeddin (1817-1844)
  • Amiril Pengiran Djamaloel Kiram (1844-1867)
  • Datoe Maoelana/Ratoe Intan Doera (1867-1896)
  • Datoe Adil (1896-1916)
Hubungan Dengan Kesultanan Bulungan
Diantara kedua kerajaan tersebut terdapat hubungan yang erat, sebagaimana layaknya seperti orang bersaudara karena saling diikat oleh tali perkawinan. Meskipun demikian proses saling mempengaruhi tetap berjalan secara halus dan tersamar, karena salah satu diantaranya ingin lebih dominan dari yang lainnya. Dengan demikian tidak dapat dielakkan bahwa persaingan terselubung antara keduanya merupakan bahaya laten yang adakalanya mencuat ke permukaan. Dalam hal ini pihak penjajah Hindia Belanda cukup jeli memenfaatkan masalah itu, maka semakin serulah hubungan keduanya, bahkan menjadi konflik yang tajam, sehingga akhirnya tergusurlah Kerajaan dari Suku kaum Tidung tersebut.
Demografi Kawasan
Kawasan kalimantan Timur bagian utara secara umum penduduk aslinya terdiri dari tiga jenis suku bangsa yakni: Tidung, Bulungan dan Dayak yang mewakili tiga kebudayaan yaitu: Kebudayaan Pesisir, Kebudayaan Kesultanan dan Kebudayaan Pedalaman.
Kaum suku Tidung umumnya terlihat banyak mendiami kawasan pantai dan pulau-pulau, ada juga sedikit di tepian sungai-sungai dipedalaman umumnya dalam radius muaranya. kaum suku Bulungan kebanyakan berada di kawasan antara pedalaman dan pantai, terutama di kawasan Tanjung Palas dan Tanjung Selor. Sedangkan kaum suku Dayak yang terdengar dan populer adalah bernama suku Dayak Kenyah. Suku Dayak memiliki banyak sub suku bangsa, mereka tersebar di kawasan pedalaman dan memiliki berbagai macam nama.
Suku Tidung
Adapun mengenai suku Tidung, mata pencarian andalannya adalah sebagai Nelayan, disamping itu juga bertani dan memanfaatkan hasil hutan. Berdasarkan dokumen dan informasi tertulis maupun lisan yang ada bahwa, tempo dulu di kawasan Kalimantan Timur belahan utara terdapat dua bentuk pemerintahan, yakni: Kerajaan dari kaum suku Tidung dan Kesultanan dari kaum suku Bulungan. Kerajan dari kaum suku Tidung berkedudukan di Pulau Tarakan dan berakhir di Salimbatu, sedangkan Kesultanan Bulungan berkedudukan di tanjung Palas.

Sumber: tanatidung.wordpress.com
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Portal Berita Kabupaten Tana Tidung - Tana Tidung News 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.